Jumat, 22 Maret 2013

Puisi Kekecewaan Hati | Puisi Sedih Patah Hati

Lintas Harian - Puisi Kekecewaan Hati | Puisi Sedih Patah Hati, Puisi Rasa Kecewa, Puisi Kekecewaan Cinta, Puisi Patah Hati, Puisi Rindu, Kumpulan Puisi Kekecewaan Cinta Terbaru, Puisi Renungan Hati. halo sobat semua pada kesempatan kali ini saya akan memberikan suatu Informasi yang sangat berguna sekali yaitu seputar "Puisi Kekecewaan", mungkin ini cocok buat anda yang sedang dilanda rasa kecewa dan galau. berikut dibawah ini.

Puisi Rasa Kecewa, merupakan ungkapan Hati yang sudah tak tahan lagi karena sering disakiti. ya pikir aja deh kalau kamu sering disakitin terus-terusan pasti bakalan gak betah kan ? hal ini membuat kita kesal dan sedih, tapi mau gimana lagi semua ungkapan rasa kecewa, sedih hanya dapat diungkapkan lewat Selembar Puisi dibawah ini, berikut "Puisi Kekecewaan Hati | Puisi Sedih Patah Hati",

Puisi Kekecewaan Hati | Puisi Sedih Patah Hati

Cukup! Aku mau berhenti mencintaimu. Mencintai yang bukan milikku. Aku mau bersembunyi di balik ilalang. Lebih baik cepat-cepat menghilang. Sudah tak apa, Aku hanya sudah paham sikapmu yang tertuang. Mengapa tiba-tiba jadi lengang tak bertulang. Aku sudah paham mengapa kamu jadi diam meremang. Maaf, aku baru saja sadar kalau kau ingni aku cepat pulang. Tak sudi memandang senyum yang mengembang. Ampuni aku yang memang baru saja paham. Ternyata perlahan kamu ingin menebasku terbuang.

Ternyata diammu menggumam, ingin aku segera temaram dalam legam.

Mungkin saja kamu sudah tahu, sudah mengerti kan? Aku memburu berita lewat teman-teman. Mencari cerita lewat dunia maya. Mungkin juga kamu sudah lebih lincah, tahu betul aku yang terlanjur terbuai pesona. Menelusup melalui rongga dada, menjelma menjadi sebingkis cinta.

Gaung yang melengkung berlipat ganda, menertawakan keadaan. Mencibir tawa dengan nada hampa. Ah, aku jadi malas berupaya. Hargaku jadi kurang bersahaja. Sebab kamu seperti sedang menghina lewat tatap mata.

Rasa yang kadung merajalela, sebaiknya tak dibiarkan terus menyala sebelum akhirnya berbuih kecewa.

Sudah cukup memuja pinta rasa. Menyudahi damba membara, meski harus dengan kata yang berdusta pada rasa. Sudah cukup kamu membuatku mati kutu. Mengubah malu berlagu merdu merindu. Sudah cukup aku terpaku pada riuh keruh penuh keluh.

Aku akan segera menjadikanmu angin lalu, seperti yang kau mau. Aku mau buru-buru berpacu pada jarum waktu, menderu tanpa menyelipkan namamu.

Aku tahu kamu ingin memberitahu ku seseuatu. Katamu, aku tak perlu menunggu sebab kita tak akan menyatu. Benar begitu?

Mulai detik ini, langkahku berhenti di sini. Menepi dan tak kan pernah mengulang untuk mencintaimu kembali. Lalu akan mencari yang benar-benar akan memberi. Bukan lagi hidup dalam kotak khayal berbentuk mimpi.

Asli, aku tak kan coba-coba lagi mengintaimu setiap hari. Selagu kamu yang tak mengijinkanku berbagi hati, ternyata kamu tak juga merestui. Kita jadi yang saling mencintai.
Seperti yang kamu minta, aku akan mencoba berhenti mencintai. You must know that I try so hard to shut the feelings out. Sebab sulit meyakinkan pikiran untuk berhenti melakukannya ketika hati ternyata masih mencintai. Begitu sulit berhenti mencintai seseorang saat aku masih memikirkannya.

Demikian informasi terbaru seputar "Puisi Kekecewaan Hati | Puisi Sedih Patah Hati", semoga ini dapat menjadikan Renungan untuk anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar