Sabtu, 25 Mei 2013

Puisi Galau Sedih | Puisi Patah Hati | Puisi Putus Cinta

Lintas Harian - Puisi Galau Sedih | Puisi Patah Hati | Puisi Putus Cinta, pada kesempatan kali ini admin akan memberikan informasi untuk anda yang sedang dalam kesedihan dan galau. maka dari itu saya akan mengobati sakit hati anda dengan memberikan Puisi Galau Cinta. nah pada sebelumnya juga saya telah membagikan artikel seputar Kata Cinta Romantis yang mungkin dapat kamu baca juga nantinya.

Puisi Patah Hati merupakan suatu ungkapan rasa kecewa dan galau terhadap pasangan kita, karena putusnya suatu hubungan dalam berpacaran. tetapi itu merupakan hal yang sangat wajar sekali, namanya juga masih pacaran jikalau putus pun tidak masalah. kalau sudah tidak cocok kenapa harus dipaksakan? lebih baik akhiri daripada tidak nyaman

puisi patah hati - puisi putus cinta
Puisi Sedih Putus Cinta

Putus Cinta juga menyebabkan seseoarang menjadi sedih dan luka hatinya, karena sudah terbiasa hari-harinya diisi dengan perhatian dan kasih sayang dari sang pacar kini telah hancur, harapan dan cinta pun menjadi hilang. walaupun begitu kita harus move on dan bangkit! nah buat yang masih galau dengan Mantan berikut akan admin berikan Puisi Galau Sedih | Puisi Patah Hati | Puisi Putus Cinta :

--------------------------
Jangan menjadi bisu,
setelah lidah kehilangan ludah,
seusai cinta menghilang patah. Jangan.
--------------------------
Cepat atau lambat, cinta ialah perasaan yang jatuh dengan lembut,
yang menjauh tanpa dijemput.
--------------------------
Aku mempercayai yang gaib, juga yang raib sebelum ada.
Aku mempercayai mata buta cinta, mampu diterjemah kata-kata.
--------------------------
Malam hanya rumah Maut. Bulan mata kesedihan.
Bintang lagu agar kita terkantuk, meninggalkan dunia.
Maka, berjagalah!
--------------------------
Tak pernah kurasakan waktu semati ini.
"Aku bertahan untuk kesedihan,"
katamu menggenggam tanganku: dingin begitu angin.
--------------------------
Kesedihan bukan takdir kita, katamu. Aku percaya.
Sampai motor gila menabrakmu.
Takdir memang hanya milik orang bodoh.
--------------------------
Aku tak ingin jadi apa-apa, selain cinta yg kau rawat dgn kesetiaan;
dan mati yg kau lepaskan bukan dgn kau lupakan.
--------------------------
perasaan rindu beterbangan dalam dadaku,
melayang bebas tanpa melebihi tinggi harapan.
--------------------------
aku memenangkan kesedihan. aku tetap berdua, sekarang.
tak sendiri, tak kalah meski sudah kau tinggalkan.
--------------------------
Senja mengantar ibu belanja ke warung untuk keperluan malam ini.
Senja yg satu itu memang baik sekali. Senja itu sepeda kami.
--------------------------
Senja sudah kupindahkan ke matamu agar aku tak perlu repot-repot menunggu sore untuk menikmatinya.
--------------------------
Aku ingin mencintaimu tanpa kecemasan,
maka cintailah aku tanpa kesedihan.
--------------------------
Kebahagiaan sudah terbiasa di ruang cinta.
Kesedihan lebih senang di luarnya.
--------------------------
Malam, kau sudah tidur? "Belum, Penyair.
Kantuk masih dipinjam kopimu."
--------------------------
Kantuk lebih dulu pamit tidur.
Ia sudah lelah dan bosan menunggu matamu ngelantur.
--------------------------
Aku mungkin terlalu terbiasa dengan cintamu yang cahaya,
hingga harus kututup mata untuk merasakanmu ada.
--------------------------
Malam, duduklah di sini, di sisiku.
Jangan ganggu tidurnya, yg sedang mencoba melupakanku.
--------------------------
Langit dan hatimu berduel siapa yang paling kelam.
Kenanganmu duduk menyaksikan di bangku malam.
--------------------------
menjadilah liar di atas tubuhku,
menyatulah dengan aroma tubuhku,
seperti hutan yang menggairahkan
--------------------------
kau telah menjadikan rindu sebagai parade peristiwa di dalam kepalaku.
dimana kau, selalu ada di dalamnya.
--------------------------
Kanak-kanak itu aku Bersusah payah menimba rindu Dari kedalaman matamu
--------------------------
airmata adalah daging basah.
penyair suka membelahnya, dengan sepisau kata.
--------------------------
Senja menjemput ayah yg sudah satu jam kungkum di sawah,
mencari rambut ibu senja untuk menemani ubannya di rumah.
--------------------------
Jendela terbuka, petang selapang pandang.
Kutahu sesenyap dirimu, seekor kunang perlahan lenyap dalam gelap.
--------------------------

Demikian informasi terbaru seputar Puisi Galau Sedih | Puisi Patah Hati | Puisi Putus Cinta, semoga artikel diatas dapat bermanfaat buat anda sekalian. dan jadikan ini sebagai pengobat hati yang luka

1 komentar: